- Back to Home »
- IDK2 »
- UNIVERSAL / ISOLATED PRECAUTION
Posted by : Unknown
Jun 2, 2013
STERILISASI
Definisi Sterilsasi
Sterilisasi merupakan Metode praktis yang
dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat
pertumbuhannya, yang nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan.
jenis peralatan yang dapat disterilkan :
1.
Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset,
gunting, speculum dan lain-lain.
2.
Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit
(spuit), tabung kimia dan lain-lain.
3.
Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter,
sarung tangan, pipa penduga lambung, drain, dll.
4.
Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule
rectum, kanule trachea dan lain-lain.
5.
Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok
(nierbekken), baskom dan lain-lain.
6.
Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok,
cangkir, piring dan lain-lain.
7.
Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang
i8nfus dan lain-lain.
8.
Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain
kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Metode Sterilisasi
1.
Sterilisasi dengan cara
fisik
- Pemanasan
Air dan uap adalah media panas yang baik. Dalam waktu relatif singkat, alat
yang akan disterilkan akan mencapai suhu yang diinginkan. Udara adalah penyalur
panas yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk mecapai suhu yang diinginkan
akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
1. Panas Kering
1. Panas Kering
Cara ini untuk membunuh
mikroba hanya memakai udara panas kering yang tinggi. Sterilisasi panas kering
dibedakan atas :
a.
Panas membara
Dengan jalan menaruh benda
yang akan di sterilkan dalam nyala api bunsen sampai merah membara. Alat yang
disterilkan yaitu sengkelit, jarum, ujung pinset dan ujung gunting.
b.
Melidah – apikan
Dengan melewatkan benda
dalam api bunsen, namun tidak sampai menyala terbakar. Alat yang disterilkan
yaitu scalpel, kaca benda, mulut tabung dan mulut botol.
c.
Udara kering
Oven merupakan ciri umum
yang dimaksud. Alat ini terbuat dari kotak logam, udara yang terddapat di
dalamnya mendapat udara panas melalui panas dari nyala listrik. Alat yang
disterilkan yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet, scalpel dari logam,
gunting dan botol. Pemanasan satu jam dengann temperatur 160 oC
dianggap cukup.
2.
Panas
Basah
Yang dimaksud panas basah
adalah pemansan menggunakan air atau uap air. Uap air adalah media penyalur
panas yang terbaik dan terkuat daya penetrasinya. Panas basah mematikan
mikroba. Oleh karena koagulasi dan denaturasi enzim dan protein protoplasma
mikroba. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu
121 oC. Sterilisasi panas basah dapat dibedakan atas tiga golongan
yaitu:
a. Panas
basah <100 oC (Pasteurisasi)
b. Panas
basah pada suhu 100 oC
c. Panas
basah >100 oC
- Filtrasi / Penyaringan
Penyaringan
dilakukan dengan mengalirka larutan melalui suatu alat penyaringan yang
memiliki pori – pori cukup kecil. Untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran
tertentu. Saringan yang umum digunakan tidak dapat menyaring virus. Penyaringan
dilakukan dengan untuk mensterilkan cairan yang tidak tahan terhadap pemanasan
dengan suhu tinggi seperti : serum, larutan yang mengandung enzim, toksin
kuman, ekstrak sel, antibiotik dan asam amino.
- Radiasi / Penyinaran
Mikroorganisme
dapat dibunuh dengan penyinaran yang memakai sinar ultrraviolet yang panjang
gelombangnya antara 220 – 290 nm. Radiasi paling efektif adalah 253,7 nm. Sinar
matahari langsung mengandung sinar ultraviolet 290 nm, sehingga sinar matahari
adalah sinar yang bersifat bakterida yang baik.
3. Sterilisasi
Dengan Cara Kimia
Zat kimia yang dapat digunakan untuk
sterilisasi dapat berwujud :
a. Gas : Ozon, formaldehyde, ethylene oxide gas
b. Larutan : deterjen, yodium, alcohol, peroksida fenol, formalin,
AgNO3 dan merkuroklorid
Sterilisasi dengan cara kimia antara lain
dengan disenfektan. Daya kerja antimikroba disenfektan ditentukan oleh
konsenntrasi, waktu dan suhu. Beberapa contoh desinfektan yang digunakan antara
lain : Desinfektan lingkungan misalnya :
1. Untuk permukaan meja :
lisol 5%, formalin 4% dan alcohol.
2. Untuk di udara : natrium
hipoklorit 1%, lisol 5% atau senyawa fenol lain
3. Desinfektan kulit atau
luka : dicuci denngan air sabun, providon yodium dan etil alkohol 70%.
(Lay, 1982)
3.
Sterilisasi Secara Mekanik
- Filter Bakteri
Sterilisasi
ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan
mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui
penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme
untuk dapat melaluinya.
- Filter seitz
Efisiensi
dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter oleh air.
Karena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untuk
mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini
mampu dengan kapasitas volume dari 30 ml hingga lebih 100 ml.
- Filter Swinny
Sebuah
adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus yaitu
terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan untuk
digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian yang
dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan dimasukkan ke potongan asbes
dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.
- Filter Fritted-Glass
Filter
Sintered Fritted-Glass dapat dihancurkan oleh kandungan dalam serbuk, tombol
bulat dari gelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk menempatkan
ukuran dari bentuk potongan. Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan
berkembangnya ukuran. Setelah potongan dibentuk, potongan disegel dengan
pemanasan didalam gelas pirex seperti corong Buchner.
- Filter Berkefeld dan Mandler
Mandler
terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld disusun
juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif. Tersedia
dalam beberapa prioritas berdasarkan permeabilitasnya ke dalam air dalam
Bekerfeld atau Mandler.
- Filter Selas
Filter
ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak
menyerang silika. Karena masing-masing partikel meliputi filter semata-mata
bersama selama proses manufaktur, ada bahaya kecil partikel-partikel dari filter
jauh dalam larutan.
- Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada
pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak berkaca dengan
pori kecil yang menghasilkan filtrasi lambat.
SELF PRECAUTION
Definisi
Self Precaution:
Merupakan suatu pedoman yang ditetapkan oleh
CDC Atlanta (1985) untuk pencegahan dari berbagai peyakit yang ditularkan
melalui cairan darah / cairan tubuh di lingkungan rumah sakit.
Tujuan :
Untuk melindungi diri (proteksi diri) dan mencegah penularan penyakit
dari penderita kepada petugas
Konsep
Asepsis
Asepsis
adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh
mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan dengan cara menghambat atau
menghancurkan tumbuhnya organisme dalam jaringan.
Asepsis medis atau teknik bersih, termasuk
prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme, contoh :
mencuci tangan, ganti sprei.
Asepsis bedah atau teknik steril termasuk
prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu daerah.
Sterilisasi membunuh semua mikroorganisme dan spora. Teknik steril harus
digunakan saat melakukan prosedur infasif
Kontrol
atau Eliminasi Agen Infeksius
Pembersihan adalah membuang semua material
asing seperti kotoran dan materi organik dari suatu obyek. Bila peralatan
terkontaminasi oleh materi organik seperti darah, feses, mukus atau pus,
perawat menggunakan masker , kacamata pelindung, dan sarung tangan kedap air.
Desinfeksi dan Sterilisasi
- Desinfeksi adalah proses yang memusnahkan banyak atau semua mikroorganisme dengan pengecualian spora bakteri dari obyek yang mati. Contoh desinfektan : alkohol, klorin, glutaraldehid, dan fenol. Zat kimia ini dapat membakar dan toksis terhadap jaringan.
- Sterilisasi adalah penghancuran atau pemusnahan seluruh mikroorganisme termasuk spora. Contoh : penguapan dengan tekanan, gas etilen oksida (ETO).
Kontrol atau Eliminasi
Reservoar
Contoh
: mandi, mengganti balutan, membuang atau mencuci bersih menggunakan deterjen
linen yang kotor, jarum terkontaminasi dibuang tanpa manutup kembali dan
dibuang dalam wadah yang tidak tembus tusukan, dll.
Kontrol terhadap Portal
Keluar
Contoh
: perawat mengontrol organisme keluar dari saluran pernafasan, dengan cara
menghindari berbicara langsung dengan menghadap wajah klien atau menghindari
berbicara, bersin, atau batuk di atas luka bedah atau area balutan steril.
Perawat yang demam ringan harus memakai masker khususnya bila mengganti balutan
atau melakukan prosedur steril. Perawat juga harus berhati-hati terhadap
eksudat pada saat membuangnya.
Gown
Gown
Tujuan
: menghindari menghirup mikroorganisme dari saluran pernafasan klien dan
mencegah penularan patogen dari saluran pernafasan perawat ke klien
Tujuan
: mencegah penularan patogen melalui cara kontak langsung maupun tidak
langsung.
Goggles
/ Kacamata Pelindung
Tujuan : mencegah perawat terkena percikan droplet, cairan tubuh atau darah
Tujuan : mencegah perawat terkena percikan droplet, cairan tubuh atau darah
Tindakan isolasi adalah penggunaan dengan tepat gown, sarung tangan, masker dan kacamata serta peralatan dan pakaian pelindung lainnya.
Perawat
mencuci tangan dalam keadaan sebagai berikut :
- Jika tampak kotor
- Sebelum dan setelah kontak dengan klien
- Setelah kontak dengan sumber mikroorganisme
- Sebelum melakukan prosedur infasi
- Setelah melepaskan sarung tangan
Powered by Blogger.