Posted by : Unknown Apr 16, 2013

PEDOMAN PENGOBATAN PENYAKIT-PENYAKIT GINJAL

EVALUASI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL
I.Pemeriksaan Inisial
Pemeriksaan awal hendaknya termasuk urinalisis (analisis urin) terhadap contoh urin yang baru saja dikencingkan untuk mengetahui ada atau tidaknya proteinuria, hematoria, dan pyuria disamping untuk mengetahui pH urin.

II.Pemeriksaan Tambahan
A. Pemeriksaan Urin 24 jam.
B. Pemeriksaan darah suplementer.
C. Ultrasonografi (USG) ginjal.
D. Pemeriksaan kedokteran nuklir.
E. Biopsi ginjal.

KEGAGALAN GINJAL AKUT
1. Azotemia parenal adalah gangguan fungsional yang diakibatkan oleh penurunan volume darah efektif dalam arteri ginjal.
a.  Pemantauan hemodinamika seringkali deperlukan untuk menilai volume intrayascular terutama pada pasien dengan fungsi jantung yang jelek.
b. Uji pemberian cairan dapat dilakukan pada pasien-pasien oligura yang tidak mengidap kelebihan beban cairan tubuh.
2. Nephropathia obstruktiva. KGA dapat disebabkan oleh obstruksi saluran urin bagian atas atau bawah. Diagnosis dini dan menghilangkan obstruksi sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal permanen.
3. Kegagalan ginjal intrinsic timbul sebagai akibat bermacam-macam perlukaan yang mengenai pembuluh darah ginjal, glomeruli, tubuli, atau jaringan interstitial.
a. Nephropathia karena bahan kontras radiografik lebih sering terjadi pada pasien dengan DM yang telah lama atau pasien yang telah mengidap insufisiensi ginjal.
b. Nephrotoksisitas aminoglikosid dapat menyebabkan KGA yang sering bersifat non oliguria timbul akibat toksisitas langsung bahan ini terhadap tubulus proximalis.
c. Perlukan ginjal oleh zat warna pigmen terjadi karena hemolisis atu rhabdomyolisis.
d. Nephropathia akut karena asam urat.
e. Nephritis interstitialis alergika karena obat-obatan dapat berakibat timbulnya tanda-tanda klasik yang berupa demam, kemerah-merahan pada kulit, dan gangguan fungsi ginjal.
f. Penyakit glomerular yang berkembang cepat dapat berakibat KGA.
4.Pengelolaan KGA sering dapat dilaksanakan dengan tindakan-tindakan konservatif saja.
a. Penatalaksanaan medic konservatif kegagalan ginjal akut.
b. Dialisis
5. Penatalaksanaan fase pemulihan K.G.A.
Penatalaksanaan semacam ini paling baik dilakukan dengan pemantauan seksama mengenai elektrolit serum, keadaan cairan, dan kehilangan cairan dan elektrolit melalui urin.

GLOMERULONEPHROPATHIA
I.  Penyakit denang perubahan minimal (PDPM).
II. Glomerulosclerosis focal segmental.
III. Glomerulopathia membranosa.
IV. Glomerulonefritis membranoproliferative (GNMP).
V. Glomerulonehhritis idiopatika yang berkembang cepat.
VI. Penyakit antibody anti MBG (Membrana Basalis Glomeruli).
VII. Lupus erythematosus sistemik (LES).
VIII. Vasculitides sistemik
IX. Glomerulonefritis yang berkaitan dengan infeksi.

SINDROMA NEPHROTIK adalah glomerulonepathia yang mempunyai cirri-ciri proteinuria (>3,5 gram/hari), hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema.
I. Edema.
II. Hiperlipidemia.
III. Komplikasi-komplikasi tromboembolik.
IV. Pembatasan protein dalam diet.

KEGAGALAN GINJAL KRONIK (KGK) dapat terjadi karena berbagai gangguan ginjal.
I. Keadaan yang mendadak memburuk pada KGK.
a. Kekurangan cairan yang mengakibatkan penurunan perfusi ginjal adalah penyebab lazim memburuknya fungsi ginjal pada KGK.
b. Penurunan isi semenit curah jantung dapat mengganggu perfusi ginjal sehingga memperburuk KGK.
c. Obat-obatan dapat menyebabkan kekambuhan KGK melalui efek toksik langsung terhadap struktur ginjal atau perfusi ginjal yang menurun.

II. Penatalaksanaan konservatif.
a. Modifikasi diet : protein, kalium, fosfat dan kalsium, natrium dan cairan, magnesium.
b. Hipertensi.
c. Anemia.

III. Osteodystrophia renal. Penyakit tulang yang terjadi pada KGK.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.

STIKES HANG TUAH SURABAYA

My Group

My Group

Popular Post

Labels

Followers

- Copyright © 2013 Obat Ginjal - Oreshura - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -